Rabu, 09 November 2016

Agama

Mekanisme Kerja Malaikat

Setiap orang, bahkan setiap makhluk yang bernyawa akan mengalami maut atau kematian. Itu sudah menjadi sunatullah, sebagaimana dituliskan dalam QS Ali’Imran : 185, yang artinya : “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati….” Dalam urusan nyawa ini Allah Swt menugaskan malaikat Izrail sebagai malaikat Maut, yang harus melaksanakannya setiap saat, karena miliaran bahkan triliunan makhluk bernyawa ada di alam semesta ini.  Manusia di bumi ini saja saat ini sudah mencapai sekitar 7 miliar, dan terjadi peperangan dan wabah penyakit di beberapa Negara.  Kita membayangkan Malaikat Izrail sangat sibuk, karena harus mengambil nyawa di berbagai lokasi di bumi.  Belum lagi kalau masih ada makhluk bernyawa di planet lain maka tidak dapat dibayangkan bagaimana sibuknya malaikat Maut ini.

Tentang tugas malaikat Maut ini pernah ditanyakan nabi Ibrahim a.s. : “Wahai Malaikat Maut, apa yang kamu lakukan bila satu nyawa di timur dan satu nyawa di barat? Apa yang kamu lakukan bila terjadi wabah penyakit di bumi dan dua pasukan besar saling bertemu?”  Izrail a.s. menjawab “Aku panggil semua ruh dengan izin Allah sehingga berada di kedua jariku ini,”  Riwayat lain menambahkan: “Bumi pun dibentangkan untuknya, hingga menjadi seperti baskom, sehingga dia bisa mengambil ruh-ruh itu sekehendaknya.”

Riwayat di atas menunjukkan bahwa ukuran dimensi Malaikat Izrail a.s. sangatlah besar dan mencakup seluruh bumi.  Dengan kata lain bumi itu di dalam kungkungannya sehingga dalam waktu yang bersamaan, Izrail a.s. dapat mencabut nyawa berapa pun jumlahnya.  Manusia pun jangan menyamakan pandangan Malaikat dengan pandangan manusia yang terbatas yang hanya menghadap ke satu arah dengan sudut pandang yang terbilang sempit.  Pandangan Izrail a.s. terhadap bumi dapat diproyeksikan menjadi bidang lengkung negative seperti baskom.

Dalam melaksanakan tugasnya Izrail a.s. juga tidak sendirian, tetapi memiliki pasukan bershaf-shaf. Sebagai malaikat primer setiap kali Izrail a.s. melintasi sungai di alam atas,  maka setiap tetes air yang dikibaskan dari sayapnya akan tercipta malaikat sekunder yang akan menjadi pasukannya. Ketika malaikat Maut ini turun ke alam bawah sudah tentu diikuti oleh pasukannya tersebut, dan mereka akan menyebar ke seluruh penjuru alam semesta yang dihuni oleh makhluk yang bernyawa, terutama di bumi kita ini. Setelah menunaikan tugasnya pembantu malaikat Maut yang bershaf-shaf itu kembali kepada Izrail a.s. untuk kemudian dibawa kembali ke alam atas.  Semua itu berlangsung dalam hitungan waktu yang super cepat, karena malaikat primer ini bergerak seketika. Mekanisme ini berlaku juga bagi malaikat primer lainnya seperti Jibril, Mika’il, dan yang lainnya.

Kini giliran malaikat pencatat amal, Raqib dan Atid, apa kerepotan ketika mencatat amal ratusan ribu orang yang  demo. Pertanyaan patut diajukan, pasangan malaikat pencatat amal setiap orang itu tetap atau berganti-ganti.  Mengacu pada  Al Qur’an  malaikat pencatat amal itu berganti ganti, bergiliran . Hal itu tersurat pada  QS Ar Rad: 11, yang artinya : “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah.”

Pada saat orang mulai niat berdemo untuk membela agama (Islam) mungkin dicatat oleh malaikat Raqib, dan beberapa saat malaikat yang mencatat niat baik itu sudah diganti malaikat Raqib yang lain. Jadi jumlah malaikat pencatat sejak berangkat demo sampai selesai, bisa jadi ribuan malaikat. Tindakan para pendemo yang membela agama itu tidak selamanya dicatat oleh malaikat Raqib, tetapi ada juga yang dicatat oleh malaikat Atid, ketika di perjalanan berbuat kerusuhan, mengganggu lalu lintas milsalnya.  Tentu saja yang mengumpat yang anarkis masuk catatan malaikat Atid.

Patut menjadi perhatian para peserta demo bahwa setiap demo belum pasti membuahkan hasil sesuai dengan kehendaknya. Walaupun niat demo itu baik, bahkan ada yang menganggap sebagai jihad, peserta demo harus tetap waspada dan mengendalikan diri.  Kecenderungan untuk melampiaskan kekecewaan dengan kekerasan biasanya tidak tepat sasaran.  Korban dari amuk massa kebanyakan pihak-pihak yang tak terkait dengan tema demo.  Seperti demo anti Amerika yang diserang gerai  yang namanya berbau Amerika, tetapi jelas nggak ada hubungannya dengan negara Amerika Serikat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar